Sabtu, 16 Mei 2009

MAKALAH PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

PENDAHULUAN.


A. Latar belakang Masalah

Buku Perpustakaan sekolah adalah semua buku yang merupakan

kolseksi perpustakaan baik buku bacaan buku sumber maupun buku pelajaran.

Semua buku yang ada diperpustakaan sekolah memegang peranan yang sangat

penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu buku perpustakaan

harus dapat dipertanggung jawabkan baik segi kebenaran materi, keamanan,

bahasa,penyajian perwajahan dan tata karma penulisannya.

Kebenaran maeteri dan keamanan maksudnya tidak bertentangan

dengan pancasila dan undang – undang 1945, tidak bertentangan dengan

kebijakan pemerintah,tidak membahayakan kemanan NKRI,mendukung

kurikulum yang berlaku serta tata urutan materinya scara logis dan sistimatis

Bahasa yang dipakai adalah memakai bahasa Indonesia yang baku

mudah dipahami dengan bahasa siswa dan mengenai ilustrasi sesaui dengan isi,

mudah dipahami, menunjang teks, jelas dan menarik perhatian.

Untuk bisa mempertanggung jawabkan semua itu buku hendaknya

dikelola dengan baik.jumlah koleksi yang memenuhi persyaratan tidak akan

berarti tanpa adanya pengelolaan yang baik dan sistematis.

B. Perumusan masalah

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini adalah :

1. Bagaimana cara mengolah buku yang masuk perpustakaan ?

2. Bagaimana memberikan pelayanan kepada pemakai perpustakaan ?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut adapun tujuan pepmbuatan makalah ini adalah :

1. Ingin mengetahui cara mengolah buku yang masuk keperpustakaan.

2. ingin mengetahui cara memberikan pelayanan kepada perpustakaan.


PEMBAHASAN

Pengelolaan buku perpustakaan berarti suatu proses kegiatan

kepustakaan yang meliputi kegiatan mulai dari pengolahan sampai dengan

pelayanan pengguna perpustakaan.kegiatan pengolahan bahan pustaka adalah

suatu kegiatan yang meliputi kegiatan menginventaris buku,pengklasifikasian,

pembuatan katalog, penyelesaian dan penyusunan dirak buku.

A. Pengolahan Buku.

Yang dimaksud dengan pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan yang

meliputi inventaris,katalogisasi, klasifikasi, penyelesaian dan penyusunan

dirak buku.

1. Inventarisasi buku.

Bahan pustaka baik buku maupun majalah, Koran atau yang lainnya yang telah datang diperpustakaan perlu diolah sedemikian rupa sehingga lebih berdaya

guna bagi sipemakai. Adapun langkah menginventarisasi buku adalah

a. Pemberian stempel buku.

Semua buku yang sudah masuk diperpustakaan perlu dibubuhi

stempel.tempat – tempat yang perlu dibubuhi stempel yaitu : dibalik

halaman judul, bagian tengah halaman, bagian yang tidak ada tulisan

atau gambar, pada halaman akhir dan pada halaman yang dianggap

rahasia.

Stempel itu ada bermacam - macam ada stempel Inventaris, stempel

identitas perpustakaan.

Stempel Inventaris dibubuhkan dibalik halaman judul yang memuat

nama perpustakaan, kolom tanggal, serta nomor inventaris.sedangkan

stempel identitas perpustakaan berisi nama perpustakaan yang

bersangkutan.

Stempel ini dibubuhkan pada halaman tertentu sedapat mungkin tidak

menggenggu informasi yang terdapat didalam buku.

b. Pemberian Nomor Buku

Setiap buku yang akan menjadi koleksi perpustakaan yang

akan disusun dirak buku harus diberikan nomor.pemberian nomor


tidak hanya nomor induk saja,tetapi juga pemberian nomor berdasakan

klasifikasi ( Call Number ). Nomor induk adalah nomor urut buku

yang sudah ada dari nomor satu sampai nomor terakhir ditempatkan

pada halaman judul. Nomor induk terakhir menunjukan nomor buku.

Adapun hal – hal yang dicatat dalam buku induk adalah :

1. Kolom tanggal

2. Kolom nomor induk

3. Kolom nama pengarang

4. Kolom judul Buku

5. Kolom Penerbit

6. Kolom Tahun terbit

7. Kolom harga buku

8. Kolom sumber

9. Kolom jumlah halaman

10. Kolom keterangan.

2. Katalogisasi.

Salah satu hal penting dalam pengolahan buku adalah Katalogisasi. Katalog merupakan daftar dari koleksi perpustakaan atau beberapa perpustakaan yang disusun secara sistematis, sehingga memungkinkan pengguna perpustakaan dapat mengetahui dengan mudah koleksi apa yang dimiliki oleh perpustakaan dan dimana koleksi tersebut dapat ditemukan.

Aktivitas pengolahan bahan pustaka terdiri dari pengkatalogan diskriptif, klasifikasi dan penetuan tajuk subyek.

Catalog dapat disajikan dalam bentuk kartu, buku, lembaran lepas, maupun on line.

Buku pedoman yang dipakai antara lain :

- Buku pedoman pengkatalogan deskriptif dapat digunakan

peraturan katalogisasi Indonesia.

- Buku pedoman klasifikasi dapat digunakan terjemahan ringkasan

klasifikasi Idewey dan Indek relative.

- Buku pedoman penentuan tajuk subyek dapat digunakan tajuk

subyek untuk perpustakaan.

Adapun jenis katalog itu adalah:

  • Katalog pengarang

Digunakan jika buku yang akan dicari hanya diketahui pengarangnya, atau ingin mengetahui pengarang tertentu telah mengarang buku apa saja.

Katalog pengarang disusun sistematis berdasarkan nama pengarang suatu karya di dalam kabinet katalog. Penulisan nama pengarang suatu karya di dalam kabinet katalog.

Contoh:

Asep Sugriatna menjadi SUGRIATNA, Henry. Melalui katalog pengarang dapat diketahui nama pengarang tertentu telah menghasilkan karangan-karangan tertentu.


  • Katalog judul

Digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya, atau ingin mengetahui judul buku tertentu yang sama telah dikarang oleh pengarang mana saja. Katalog judul disusun secara sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog. Melalui katalog judul dapat diketahui judul-judul buku yang sama, yang dikarang oleh pengarang yang berbeda.

Contoh:

  • Katalog subyek.

Digunakan bila kita ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek yang sama, biasanya sering digunakan dalam mengumpulkan bhan pustaka untuk kepentingan pmbuatan penelitian, makalah, dsb. Yang membahas suatu subyek tertentu. Melalui katalog subyek akan diketahui karya-karya yang dikarang oleh sebagai pengarang dengan judul yang berbeda tetapi memiliki pokok bahasan yang sama.

Contoh:



Unsur – unsur yang perlu dicantumkan pada penulisan catalog :

1. Tanda buku ( nomor buku, tiga huruf nama pengarang, satu hurup

judul buku ).

2. Nama pengarang.

Cara penulisan sesaui dengan peraturan nama keluarga yang

didepan.

3. Judul buku

Judul buku ditulis sesuai dengan apa yang tertera dihalaman judul .

4. Edisi.

Diisi khusus buku – buku yang mengalami penyuntingan kembali

untuk penulisan ditulis Ed.ke-2 dan seterusnya.

5. Penerbitan.

Dicantumkan tempat terbit, penerbit dan tahun terbit. Cantoh

Jakarta : Balai pustaka, 1998.

6. Deskripsi fisik yang meliputi jumlah halaman, gambar, jilid,

ukuran buku.

Katalog yang paling banyak digunakan di perpustakaan khususnya di indonesia, adalah katalog dalam bentuk kartu. Katalog ini memiliki banyak keuntungan.

Keuntungan pada katalog kartu adalah:

  • Tidak mudah hilang, karena tidak dapat dibawa-bawa seperti pada kartu katalog buku atau katalog berkas

  • Mudah penggunaanya

  • Mudah dalam mengandakan entri-entrinya.

Katalog kartu juga memiliki kelemahan, antara lain:

  • Sangat tergantung pada tempat, sehingga apabila jumlahnya sampai melebihi kapasitas laci atau almari katalog akan menimbulkan kesulitan dalam menggunakannya.

  • Katalog kartu tidak bisa dibawa kemana-mana

Tujuan pengkatalogan adalah;

  • Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui dari pengarang, judul atau subyeknya.

  • Menunjukkan apa yang dimiliki suatu perpustakaan oleh pengarang tertentu, pada subyekny tertentu, dalam jenis literatur tertentu.

  • Membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya.


3. Klasifikasi.

Klasifikasi adalah pengelompokan buku berdasarkan subjek buku. Pada

langkah ini buku – buku yang sejenis akan terkumpul dalam satu kelompok.

Dengan adanya klasifikasi pada perpustakaan pelayanan diperpustakaan dapat dilaksanakan dengan mudah, cepat dan tepat. System klasifikasi persepuluhan Dewey yang dipakai pada perpustakaan sekolah dewasa ini mengelompokkan seluruh cabang pengetahuan menjadi sepuluh kelas atau golongan masing – masing menggunakan 3 angka dasar.

4. Penyelesaian.

Pada tahap penyelesaian ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk

melengkapi koleksi buku, adapun langkah itu antara lain :

1. memberi kantong buku.

Kantong buku dibuat dari kertas yang agak tebal dengan ukuran 7 dan 9 Cm pada kantong dicantumkan nama pengaran, judul buku, nomor klasifikasi. Kantong tersebut diletakan pada kulit buku bagian belakang.

2. Kartu buku.

Kartu buku dibuat dari kertas manila berukuran 6 X 10 Cm dalam kartu buku dicantumkan keterangan tentang nama pengarang, judul, nomo, nama

peminjam, tanggal kembali.m kartu buku dimasukan pada kantong buku.

3. Lembaran Tanggal Pengembalian

Lembaran ini dibuat dari kertas biasa. Ditempatkan pada halaman

belakang buku dan diusahakan agar tidak mengganggu teks atau ilustrasi

buku.

4. Tanda Buku.

Tanda buku ditulis pada secarik kertas dengan ukuran 2 X 4 Cm.

kertas tersebut ditempelkan pada bagian bawah punggung buku yaitu 3 Cm.

ditepi bawah buku. adapun yang dicantumkan adalah call number.

Buku – buku yang telah diolah secara lengkap kemudian disusun dirak buku

berdasarkan pengelompokannya sehingga pada saat pengguna perpustakaan

membutuhkan sebuah buku maka akan lebih mudah untuk mencarinya.

B. PELAYANAN.

Pelayanan Perpustakaan adalah seluruh kegiatan penyampaian bantuan

kepada pemakai melalui berbagai fasilitas, aturan, dan cara tertentu pada sebuah

perpustakaan agar seluruh koleksi perpustakaan dimanfaatkan semaksimal

mungkin.

Sifat dan sistim pelayanan pada dasarnya bersifat demokratis karena

perpustakaan melayani semua warga sekolah tanpa membedakan status social,

ekonomi, kepercayaan maupun status yang lainnya. semua warga sekolah bebas

berkunjung dan memanfaatkan jasa perpustakaan. ada 2 sistem pelayanan

perpustakaan yang dikenal dewasa ini:

1. pelayanan terbuka.

Dengan sistem ini para pemakai perpustakaan bebas memilih dan

mencari sendiri bahan pustaka yang ada dirak buku. apabila

pengunjung mendapat kesulitan dalam memenuhi bahan pustaka yang

dicari mereka dapat meminta bantuan kepada petugas perpustakaan.

pada system ini ruang baca dan ruang koleksi tidak ada pemisahnya,

berada dalam 1 ruangan.

2. Pelayanan Tertutup.

Pada pelayanan jenis ini petugas yang mengambil bahan pustaka yang

diperlukan pemakai.dalam system tertutup ini peminjam tidak boleh

mengambil sendiri, pengunjung tidak boleh masuk keruang koleksi,

sehingga pengunjung harus benar – benar mengetahui judul buku yang

akan dibacanya. Pengunjung bisa mencari data dikartu catalog.

Didalam pengelolaan perpustakaan juga ada 2 pelayanan:

1. Layanan Sirkulasi

Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah peminjaman buku dan materi lainnya. Kegiatan peminjaman ini sering dikenal dengan nama sirkulasi artinya perputaran buku melalui peminjaman dan pengembalian buku. Pada bagian sirkulasi, khususnya pada meja sirkulasi, sering kali dianggap sebagai ujung tombak jasa perpustakaan, karena pada bagian inilah pelayanan perpustakaan berhadapan dengan pelanggan/peminjam buku. Dengan demikian, kinerja dari staf sirkulasi sangat berpengaruh terhadap citra perpustakaan.
2. Layanan Teknis
Pelayanan teknis meliputi kegiatan pembinaan koleksi perpustakaan yang terbagi atas: pemilihan, pengadaan buku dan inventarisasi buku.
Syarat pemilihan buku :

  • Isi karangan berbobot, bahasa yang baik, cetakan yang jelas. Juga harus ditampung usul dan saran masukan baik dari angket, wawancara dan sebagainya sesuai kebijakan badan induk.

  • Jenis koleksi yang lebih menarik minat baca.

  • Penambahan jumlah eksemplar (copy ) setelah buku pernah dipinjam sesuai kebutuhan.

Pengadaan Buku dilaksanakan dengan membeli, meminta sumbangan dan mendapat hadiah atau tukar menukar. Setelah ditentukan buku mana yang ditentukan (judul,banyaknya) akan. Alat bantu untuk penyajian ini memakai slip pemilihan buku yang dapat dikirim ke spesialis/pakar yang diberi wewenang untuk menyetujui/tidak usulan tersebut yang disertai surat permohonan dari perpustakaan ,contohnya seperti ini.
No.Urut Klas Judul Buku Pengarang Penerbit Harga Eksemplar Pilihan S/TS/T
Selanjutnya setelah buku-buku tersebut tersedia, maka informasi tentang buku-buku tersebut dapat dimasukan kedalam buku induk. Buku yang diterima perpustakaan bersama faktur diperiksa dan dicocokan dengan daftar pemesanan. Bila sesuai dengan faktur, buku beserta slip pemesanan buku diserahkan kepada yang bertanggung jawab atas pengolahan buku untuk dicap inventaris dan cap perpustakaan. Tugas utama setiap perpustakaan ialah membangun koleksi yang kuat demi kepentingan pemakai. Kualitas jasa yang dibuat demi kepuasan pemakai tergantung pada tersedianya koleksi perpustakaan. Betapapun baiknya staf perpustakaan, dia tidak akan berdaya bila koleksi yang tersedia tidak mendukungnya. Tujuan tersebut baik, tetapi harus disesuaikan dengan anggaran yang tersedia maupun kendala lainnya.
Contoh format buku induk inventaris :
Tanggal Nomor Induk Pengarang Judul Edisi Penerbit Th Agen Harga Ket.
Bila seorang pemakai perpustakaan menghilangkan buku berdasar catatan yang ada dibuku induk si pemakai wajib mengganti dengan buku yang sama atau menggantinya dengan sejumlah uang. b. Pengolahan Koleksi Setelah buku-buku ditulis dalam buku inventaris, maka buku-buku tersebut telah resmi menjadi milik perpustakaan yang bersangkutan. Selanjutnya buku-buku itu diolah dengan kegiatan klasifikasi dan katalogisasi untuk kemudian diatur di rak perpustakaan. Klasifikasi adalah “ Pengelompokan yang sistematis dari sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain kedalam kelas atau golongan tertentu berdasar ciri-ciri yang sama. Di dalam klasifikasi bahan pustaka dipergunakan penggolongan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Misalkan oleh karena bentuk fisik yang berbeda, maka menempatkan buku perpustakaan dipisahkan daripada surat kabar,majalah, piringan hitam, microfilm dan slides. Adapula penggolongan berdasar penggunaan bahan pustaka seperti koleksi buku anak-anak atau buku bacaan ringan. Akan tetapi yang menjadi dasar utama penggolongan koleksi perpustakaan yang paling banyak dipakai adalah penggolongan berdasar isi atau subyek buku.
Sebelum kita menempatkan suatu bahan pustaka (buku) pada kelas atau penggolongan yang sesuai, kita perlu mengetahui lebih dahulu subyek apa yang dibahas dalam buku itu, sudut pandang yang dianut oleh penulisnya dan bentuk penyajiannya. Sayangnya hal itu tidak selalu mudah dilaksanakan dalam praktek, sehingga perlu mengetahui dan mempelajari bagaimana cara membaca buku secara teknis. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : 1) Judul buku kadang-kadang dengan mudah memberikan petunjuk tentang apa isinya, misalnya matematika modern, Pengantar Ekonomi, akan tetapi sering juga yang tidak jelas (bahkan membingungkan ) sehingga perlu diadakan pemeriksaan lebih lanjut. Buku denhgan judul seperti Habis Gelap Terbitlah Terang tidak dapat kita tentukan subyeknya begitu saja tanpa meneliti buku itu untuk memperoleh keterangan atau petunjuk lebih jelas misalnya judul tambahan,judul seri, dan melalui cara-cara yang disebutkan dibawah ini. 2) Daftar isi sebuah buku, apalagi yang cukup terperinci biasanya merupakan petunjuk yang dapat dipercaya tentang subyek buku itu. 3) Apabila dari daftar isi tidak jelas , atau tidak ada daftar isi,bibliografi atau sumber yang dipakai untuk menyusun buku itu dapat memberikan petunjuk yang bermanfaat. 4) Bacalah sepintas lalu Kata pengantar atau Pendahuluan buku itu yang biasanya memberikan informasi tentang sudut pandangan penulis tentang subyeknya,ruang lingkup persoalannya, untuk pembaca yang bagaimana buku itu ditulis dan keterangan lain yang berguna untuk mengklasirnya. 5) Apabila keempat langkah tersebut diatas belum memadai untuk menentukan subyek buku itu, maka kita terpaksa harus membaca sebagian teks buku itu atau mencari sumber informasi lain seperti bibliografi katalog penerbit, timbangan buku pada majalah ilmiah dan buku referens lainnya, bahkan meminta pertolongan dari orang yang ahli. Disamping itu masih ada kesulitan lain lagi yaitu banyak pengarang yang membahas dua subyek atau lebih dalam sebuah buku, membahas dua aspek atau lebih dari satu subyek (lebih dari satu disiplin ilmu).
Klasifikasi dimaksudkan untuk mengelompokan buku atau bahan pustaka menurut isinya. Tujuannya adalah untuk memudahkan bila hendak mencari buku tersebut. Buku yang sudah dikelompokkan disusun dalam satu susunan yang pengerjaannya sebagai berikut : - koleksi yang sudah di inventaris dikelompokkan menurut bidang ilmu masing-masing ( buku referensi atau buku ilmu pengetahuan) meneliti subyek buku dengan berpedoman pada klasifikasi. Secara umum perpustakaan memakai system DDC (Dewey Decimal Classification). Umumnya nama perpustakaan dan nama pengarang buku disertakan. Dalam pengisian kartu buku melihat pada daftar klasifikasi yang baru disusun/didaftar untuk nomornya. Kartu buku diisi sesuai dengan isian yang tertera. Nomor inventaris juga dapat disertakan.Selanjutnya kartu buku diselipkan pada kantong buku yang dipasang dihalaman kosong terakhir isi buku. Buku siap disampul cover plastik agar tidak cepat rusak dan siap untuk rencana diletakkan pada kelompoknya. Halaman kedua/ketiga judul diberi kode nomor subyek dan nomor inventaris. Langkah selanjutnya buku yang telah selesai didata tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam katalog (ada beberapa pembagian katalog yaitu katalog subyek,pengarang, judul, dan biasanya dibuatkan kartu katalog beserta alamari katalog). Katalog ini berguna untuk mengetahui buku apa saja yang dimiliki perpustakaan, sedangkan tujuan pembuatan katalog adalah : - orang menemukan buku berdasarkan pengarangnya,judulnya/ subyeknya. - Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan - Membantu dalam pemilihan buku, berdasar edisinya, karakternya. - Membantu penelusuran sumber yang dicari No. Judul Buku Pengarang Penerbit Tahun Keterangan Contoh daftar buku menurut subyeknya. c. Penyusunan dan Pemeliharaan Pengaturan buku dirak (shelving). Buku diatur di rak dengan baik dan teratur sehingga waktu pemakai dapat dihemat. Karena itu buku di perpustakaan disusun dalam berbagai koleksi/urutan memenuhi kebutuhan pemakai, contoh : - buku teks (pengajaran ), buku referensi, majalah, khusus ( buku langka,mahal,mini), skripsi, pustaka non buku : kaset dsb. Penempatan buku di rak dilakukan untuk : 1) buku yang memerlukan koreksi/ perbaikan 2) buku yang diterima dari bagian penjilidan 3) buku untuk keperluan khusus 4) buku baru. Bila label buku copot,kabur tulisannya, perlu segera diperbaiki. Juga bila pemakai menempatkan buku yang salah pada tempatnya, maka pustakawan perlu melakukan pembetulan letak buku.
Dalam pemeliharaan dan pemeriksaan koleksi di rak ada kegiatan penghitungan kembali buku milik perpustakaan dalam arti adalah pemeriksaan fisik terhadap buku yang tercatat sebagai milik perpustakaan ( stok opname). Hal ini dinamakan verivikasi koleksi. Hal ini dilakukan karena buku dapat hilang, rusak atau salah tempat. Sekretariat/Administrasi Kegiatan sekretariat harus membantu pelayanan sirkulasi dan teknis. Dari sirkulasi seperti pembuatan surat peringatan, pembuatan surat permohonan pemilihan buku ke badan induk. Penyimpanan berkas/file laporan keuangan,statistik, kegiatan. Penyiapan/ pembuatan kartu anggota perpustakaan, pengisian biodata peminjam di buku induk anggota. Atau hal-hal yang berhubungan dengan penyiapan format-format isian.

C. FASILITAS

Fasilitas perpustakaan menjadi sisi lain yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan perpustakaan. Seringkali yang terjadi masalah perpustakaan adalah masalh ‘ketiadaan’ atau ‘ ketidakberdayaan’ fasilitas. Mulai dari ketiadaan tempat, ketiadaan koleksi, ketiadaan sarana pendukung, dan asarana prasarana lainnya. Biasanya tiap level sekolah mempunyai karakteristik masing-masing dalam p erencanaan fasilitas. Namaun yang penting dalam pengelolaan fasilitas harus diperhatikan 3 hal yakni:

  • Nyaman (comfort)

  • Terbuka (welcome)

  • Kemudahan bagi pengguna (user- friendly)

Ketika kita merancang sebuah fasilitas untuk perpustakaan sekolah, setidaknya ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi:

    1. Tata letak harus dapat menunjukkan bahwa perpustakaan dapat difungsikan dengan baik.

    2. Desain harus memperhatikan aspek estetika dan ergonomis.

    3. Akses ke bahan pustaka ruang, dan informasi harus mudah bagi semua pengguna.

    4. Harus diperhatiakan masalah arus ‘lalu lintas’ pengguna, keselamatan dan keamanan.

    5. Ruangan sedapat mungkin mengakomodir kebutuhan pengguna, juga tentunya untuk keperluan penyimpanan dan pengolahan.

Namun demikian guru-pustakawan dapat mengeksplorasi sendiri kebutuhandan juga hal- hal lain menyangkut fasilitas ini. Ya mungkin dengan terlebih dahulu melihat kemampuan dan kemauan sekolah dalam pengembangan perpustakaan sekolahnya.

PERATURAN DAN TATA TERTIB PERPUSTAKAAN.

Maksud diadakan peraturan dan tatatertib perpustakaan untuk

menjamin ketertiban dan kelancaran pelayanan perpustakaan bentuk

peraturan bisa lisan, tertulis, rekaman atau rambu – rambu.

Isi peraturan meliputi:

a. Keanggotaan.

- Persyaratan menjadi anggota

- Tata cara menjadi keanggotaan

b. Waktu pengembalian.

Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan teknik pengelolaan perpustakaan terdiri dari kegiatan menginventaris buku, mengklasifikasian, pembuatan katalog, penyelesaian, dan penyusunan buku di rak. Perpustakaan pun tak kan berjalan jika pelayanan dan fasilitas yang tak semestinya.


























DAFTAR PUSTAKA

  1. http://massofa.wordpress.com/2008/01/26/pengantar-perpustakaan-bag-1/

  2. http://www.google.co.id/search?hl=id&q=katalog+judul&meta=

  3. DEPDIKBUD.1996.Pedoman Teknis Penyelenggaraan Perpustakaan

SLTP.Jakarta: Depdikbud.


1 komentar:

  1. Casino City - MapYRO
    Find 화성 출장안마 casinos in 광주광역 출장샵 Casino City, MI, incl 안성 출장마사지 table games, slots, 문경 출장안마 poker, blackjack, roulette, and more nearby. 경주 출장마사지 MapYRO offers MILLIONS of FREE CHIPS IN THE MOHEGAN

    BalasHapus